Agustus 28, 2008

Pinjaman US$ 70 Juta untuk Waduk

JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mendapatkan pinjaman Bank Dunia sebesar US$ 70 juta untuk mengeruk dan memperbaiki beberapa waduk besar.

Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Iwan Nursyirwan Diar, langkah mencari pinjaman karena pemerintah masih kesulitan menyediakan dana. Padahal, masih banyak waduk yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan belum dikeruk. "Kebutuhan dana untuk pengerukan sangat besar dan pemerintah kesulitan," ujarnya kemarin.

Pinjaman melalui program Dam Operation and Improvement Safety Project ini akan dimulai tahun depan dan selesai pada 2012. Selain pengerukan dan perbaikan, pemerintah akan menggunakan pinjaman untuk penanganan 65 bendungan di Indonesia.

Meski begitu, Iwan belum bisa memastikan waduk mana saja yang akan didanai dengan pinjaman ini. RIEKA

Asosiasi Tolak Pajak Alat Berat

Jakarta - Sejumlah asosiasi jasa tambang dan alat konstruksi menolak pengenaan pajak alat-alat berat sebagai kendaraan bermotor. Sejauh ini sejumlah pemerintah daerah berusaha memungut pajak alat berat dalam pungutan untuk kategori kendaraan bermotor.

Ketua Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) Tjahyono Imawan mengatakan alat berat bukan kendaraan bermotor, melainkan barang produksi. "Hanya barang produksi yang bergerak," katanya di kantor Kadin Indonesia Rabu lalu.

HARUN MAHBUB