Agustus 25, 2009

Indramayu-Cirebon 79 Persen

Dua Titik Rawan Macet di Kulon Progo

Selasa, 25 Agustus 2009 | 04:51 WIB

Cirebon, Kompas - Perbaikan jalur pantura dari Karangampel, Kabupaten Indramayu, hingga Celancang, Kabupaten Cirebon, mencapai 79 persen. Kini tinggal pelapisan aspal terakhir serta penambahan marka, rambu, dan median jalan. Jalur ini rencananya bisa dipakai empat lajur pada H-14.

Hal itu dikemukakan Panahatan Marpaung, penanggung jawab proyek jalur pantura Karangampel-Celancang. ”Sisanya akan diselesaikan seusai Lebaran. Secara konstruksi, jalan aman karena tinggal melapis aspal terakhir,” katanya, Senin (24/8).

Sementara itu, perbaikan masih dilakukan di Tol Palimanan Kanci arah Jakarta di Kilometer 225-227 dan Km 322.

Bagus Cahya, Kepala Bagian Operasi Jasa Marga Cabang Cirebon, mengatakan, seluruh ruas jalur Tol Palimanan Kanci bisa digunakan mulai H-7.

Menurut Bagus, ada kemungkinan pengguna jalan tol naik 10 persen dibandingkan tahun lalu. Alasannya, perbaikan jalur pantura akan meningkatkan volume kendaraan yang melewati. Selain itu, akibat dibukanya jalur alternatif lewat Tol Kanci-Pejagan.

Titik rawan macet

Dua titik di Jalan Raya Yogyakarta-Purworejo, yaitu di Km 38 dan 39, diperkirakan rawan macet pada arus mudik tahun ini. Keduanya merupakan lokasi proyek perbaikan Jembatan Turi dan Seling yang belum selesai.

Pada hari biasa, arus lalu lintas di kedua titik itu terhambat. Kendaraan harus melintas bergantian di salah satu jalur.

Mengantisipasi hambatan ini, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kulon Progo Rosyaduddin akan menerjunkan petugas tambahan untuk mengatur arus lalu lintas pada masa mudik. Arus kendaraan yang bergerak dari arah Purworejo, Jawa Tengah, menuju Yogyakarta diperkirakan ramai sejak H-7 atau minggu kedua September.

Antisipasi lain adalah mengalihkan sebagian arus kendaraan ke jalur lintas selatan menggunakan Jalan Daendels, yaitu jalur alternatif menuju Bantul yang selama ini jarang digunakan.

Persiapan kondisi prasarana transportasi juga dilakukan PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta. Menurut Humas PT KA Daop VI Eko Budiyanto, pihaknya menerjunkan kelompok petugas untuk mengawasi kondisi rel. Jumlahnya 60 orang per hari, terbagi atas dua tim.

Jumlah juru penilik jalan (JPJ) akan ditambah 16 orang. Saat ini jumlah JPJ 46 orang yang bekerja bergantian selama 24 jam.

Untuk mengamankan pelintasan kereta yang tidak dijaga, PT KA Daop VI berharap pemerintah daerah mempekerjakan petugas honorer untuk menjaga.

Delapan jembatan tua di Sleman, DI Yogyakarta, akan diperbaiki saat puasa dan Lebaran. Namun, perbaikan itu tidak akan mengganggu kelancaran arus mudik karena tidak terletak di jalur utama lalu lintas. Jembatan itu adalah Jembatan Pondok, Jurungan, Talangabang, Beran, Tanen, Somorai, Gamping, dan Randusongo. Semua jembatan berusia di atas 50 tahun.

Sementara itu, pembangunan ruas jalan Gresik-Lamongan-Babat, Jawa Timur belum selesai. Padahal, jalur itu merupakan jalur utama saat mudik Lebaran.

”Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim menjanjikan jalur tersebut bisa digunakan H-7 sebelum Lebaran,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jatim Binsar Tua Siregar, Senin di Surabaya.

Pembangunan jalan juga dilakukan di jalur Pasuruan-Probolinggo dan beberapa jembatan di wilayah Malang.

Perbaikan jalan, menurut Kepala Bidang Pembangunan Dinas PU Bina Marga Jatim Herry Budiantio, baru selesai Maret 2010.(NIT/YOP/ENG/ABK)