Di tengah krisis global yang kini terjadi, Indonesia mampu bertahan untuk tidak makin terpuruk. Di tengah banyak negara yang mengalami pertumbuhan negatif, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi positif dengan laju 4,4 persen pada triwulan I-2009 dan 4 persen pada triwulan II- 2009.
Perbaikan keadaan ekonomi Indonesia juga dapat dilihat dari naiknya Danareksa Coincident Economic Index (CEI) ke level 106,98 pada Juni dari 106,10 pada Mei 2009.
CEI adalah indeks yang menangkap pergerakan ekonomi saat ini. CEI yang naik menggambarkan aktivitas perekonomian yang meningkat. CEI yang turun menggambarkan aktivitas perekonomian yang menurun.
Kenaikan CEI empat bulan berturut-turut memberikan indikasi bahwa aktivitas perekonomian Indonesia saat ini sedang meningkat.
Peningkatan aktivitas perekonomian ini didukung oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga di Indonesia. Sementara itu, peningkatan konsumsi rumah tangga didorong oleh membaiknya daya beli masyarakat dan suku bunga yang relatif rendah.
Membaiknya daya beli masyarakat ini dapat dilihat dari naiknya Danareksa Consumer Confidence Index (CCI) sejak Juli 2008. Pada Agustus 2009, CCI bahkan naik ke level tertinggi sejak Juni 2005.
Selain itu, inflasi yang relatif rendah turut mendukung peningkatan daya beli masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik, inflasi tahunan di Indonesia pada Juli 2009 mencapai 2,71 persen, yang merupakan level terendah sejak Juli 2000. Pada Agustus 2009, inflasi tahunan naik menjadi 2,75 persen.
Selain membaiknya daya beli masyarakat serta suku bunga dan inflasi yang relatif rendah, peningkatan aktivitas perekonomian ini juga didukung oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei kepercayaan konsumen terhadap pemerintah yang dilakukan Danareksa Research Institute (DRI) setiap bulan.
Hasil survei menunjukkan, masyarakat semakin percaya terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugasnya saat ini.
Kenaikan BBM
Sejak kenaikan harga bahan bakar minyak pertama kali pada awal tahun 2005, kepercayaan masyarakat terrhadap pemerintah mulai menurun. Hal ini dapat dilihat dari indeks kepercayaan konsumen terhadap pemerintah (IKKP) yang turun dari level 134,9 pada November 2004 ke level 92,9 pada Oktober 2005.
Level di bawah 100 itu menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia pesimistis terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin menurun ketika pemerintah menaikkan harga BBM untuk yang ketiga kalinya pada pertengahan 2008.
Indeks kepercayaan konsumen terhadap pemerintah pada bulan Juni 2008 bahkan turun ke level terendah sepanjang sejarah survei, yang dimulai pada tahun 1999, yaitu ke level 81,7.
Namun, seiring dengan tindakan pemerintah menurunkan suku bunga, mengendalikan inflasi, bahkan memberikan bantuan paket stimulus, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah mulai membaik.
Sejak Juli 2008, IKKP telah menunjukkan tren pergerakan positif yang cukup tajam dan bertahan cukup lama. IKKP meningkat tajam dari level 84,0 pada Juli 2008 ke level 118,9 pada Agustus 2009. Dengan kata lain, dalam setahun terakhir, IKKP meningkat 41,3 persen. Adapun dalam sebulan terakhir, IKKP naik 5,4 persen. Level IKKP pada Agustus 2009 itu merupakan level tertinggi sejak Februari 2005.
Mengendalikan harga
Masyarakat memberikan apresiasi paling tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam mengendalikan harga-harga barang, termasuk bahan pokok. Dalam setahun terakhir, komponen IKKP yang menunjukkan apresiasi tersebut meningkat tajam, 124,8 persen.
Bahkan, dalam sebulan terakhir, komponen IKKP ini masih naik 11.1 persen. Survei DRI juga menunjukkan bahwa komponen IKKP ini naik ke level di atas 100 untuk pertama kalinya sejak September 2005.
Hal ini menunjukkan, semakin banyak masyarakat yang merasa optimistis pada kemampuan pemerintah dalam mengendalikan harga-harga barang, sejalan dengan inflasi bulanan yang terkendali dalam setahun terakhir.
Selain kemampuan pemerintah mengendalikan harga barang, masyarakat juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam menggiatkan aktivitas perekonomian. Komponen IKKP yang menunjukkan hal ini meningkat tajam, 75,2 persen dalam setahun terakhir atau naik 11,3 persen dalam sebulan terakhir menjadi 122,3 pada Agustus 2009.
Ini berarti masyarakat Indonesia makin percaya pada kemampuan pemerintah menjalankan roda perekonomian saat ini.
Ketiga komponen IKKP yang lain juga meningkat meskipun tidak sebesar dua komponen sebelumnya. Yang paling menarik adalah komponen yang menunjukkan apresiasi masyarakat terhadap kemampuan pemerintah menyediakan dan merawat infrastruktur.
Dalam setahun terakhir, komponen IKKP ini naik 12,1 persen. Sebagian masyarakat yang disurvei menyatakan, adanya perbaikan prasarana, seperti jalan, jembatan, listrik, telepon, dan pasar merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi membaiknya perekonomian di wilayah mereka.
Selain itu, adanya proyek pemerintah ataupun swasta serta bantuan pemerintah lainnya, seperti beras murah, bantuan langsung tunai, bantuan kompor gas, dan subsidi BBM, juga turut andil meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Menurut hasil survei, sebagian masyarakat menyatakan bahwa bantuan pemerintah seperti disebut di atas juga merupakan salah satu faktor penting yang mendukung membaiknya perekonomian di wilayah mereka.
Komunitas bisnis
Selain masyarakat, komunitas bisnis di Indonesia juga menunjukkan apresiasinya terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei kepercayaan pebisnis terhadap pemerintah yang dilakukan oleh DRI setiap dua bulan.
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan para CEO di Indonesia terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya saat ini semakin meningkat.
Indeks yang menggambarkan kepercayaan pebisnis terhadap pemerintah (ISBP) pada Juli 2009 bahkan naik ke level tertinggi dalam sembilan tahun terakhir.
Sebagaimana halnya masyarakat, para CEO juga memberikan apresiasi paling tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam mengendalikan harga. Dalam hal ini, mengendalikan harga termasuk nilai tukar mata uang dan suku bunga.
Dalam setahun terkahir, komponen ISBP yang menunjukkan apresiasi para CEO terhadap hal tersebut meningkat tajam sebesar 140,3 persen. Bahkan, dalam dua bulan terakhir, komponen IKKP ini masih naik sebesar 13,0 persen menjadi 135,5 pada Juli 2009.
Selain itu, para CEO juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kemampuan pemerintah dalam menggiatkan dan mengembangkan iklim bisnis di Indonesia.
Indeks yang menggambarkan hal tersebut meningkat tajam sebesar 86,6 persen dalam setahun terakhir. Adapun dalam dua bulan terakhir, indeks tersebut juga masih meningkat sebesar 12,4 persen menjadi 164,1 pada Juli 2009.
Sementara itu, ketiga komponen ISBP yang lain juga mengalami peningkatan meskipun tidak sebesar kedua komponen sebelumnya.
Diskusi di atas menunjukkan adanya tren peningkatan kepercayaan masyarakat dan para pebisnis terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam setahun terakhir.
Dari level terendahnya pada pertengahan tahun 2008, indeks yang menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah naik ke level tertinggi dalam lebih dari empat tahun terakhir.
Adapun indeks yang menggambarkan kepercayaan para pebisnis terhadap pemerintah naik ke level tertingginya dalam sembilan tahun terakhir.
Asti Suwarni Economist Danareksa Research Institute