September 26, 2008

Ekonomi Amerika dalam Bahaya


Gaji eksekutif perusahaan pemohon bantuan dibatasi.

JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat George W. Bush memperingatkan perekonomian negara itu akan segera terperosok ke lubang bahaya jika pemerintah tidak segera bertindak mengatasi krisis keuangan. Dalam waktu dekat, bakal banyak perusahaan yang tutup dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan.

"Tanpa keputusan segera dari Kongres, Amerika bisa terpeleset dalam kepanikan finansial," kata Bush dalam pidatonya selama 13 menit di Gedung Putih, Washington, kemarin.

Presiden Bush menekankan dana talangan sebesar US$ 700 miliar yang diusulkannya ke Kongres pada Sabtu lalu sangat penting artinya untuk menghindari resesi ekonomi. Dana itu, kata dia, dibutuhkan pemerintah buat mengelakkan perusahaan dan institusi keuangan di negara tersebut dari krisis keuangan.

Dalam pidatonya, Bush menjelaskan bagaimana Amerika bisa terperangkap dalam krisis yang telah membekukan pasar kredit, membawa kepada kebangkrutan sebuah bank investasi, serta mendorong pemerintah menasionalisasi perusahaan asuransi dan perusahaan hipotek keuangan terbesar di negara itu.

Bush menambahkan, dalam kondisi yang kian genting dari hari ke hari ini, ia dihadapkan antara membuat keputusan dramatis dan tidak melakukan apa pun. "Dan membiarkan saja tindakan yang tak bertanggung jawab yang dilakukan beberapa orang atau perusahaan untuk meruntuhkan situasi keuangan secara keseluruhan," kata dia.

Menghadapi krisis keuangan terbesar ini, Bush juga mengambil tindakan yang tidak biasa dengan mengundang calon presiden dari Partai Demokrat, Barack Obama, dan calon dari Partai Republik, John McCain, untuk duduk bersama membahas masalah itu. Pertemuan dengan kedua calon presiden itu rencananya dilakukan kemarin sore waktu setempat.

Dari Capitol Hill, politikus Partai Demokrat mengungkapkan ada kemajuan dalam pembahasan usul dana talangan setelah Gedung Putih menawarkan dua konsensi. Pertama adalah pembatasan gaji eksekutif perusahaan yang meminta bantuan ke pemerintah dan kedua peluang memperoleh saham di dalam perusahaan. Sehingga, saat kelak perusahaan sehat, pemerintah dapat memperoleh keuntungan.

Namun, di mata pelaku pasar, niat pemerintah mengucurkan dana talangan malah menumbuhkan kekhawatiran defisit anggaran tahun depan akan menembus rekor US$ 482 miliar. Harga yang dibayar pemerintah dinilai terlalu mahal karena, selain mempengaruhi defisit, memicu inflasi dan membuat perekonomian makin sakit.

Akibatnya langsung terasa. Pasar keuangan Amerika Serikat pada Rabu waktu setempat sebagian besar ditutup melemah seiring dengan kekhawatiran investor terhadap efektivitas rencana pemerintah menyelamatkan perbankan. Ketakutan terhadap utang-utang yang buruk pada perusahaan keuangan mendorong pengetatan di pasar kredit.

Indeks Dow Jones anjlok 29 poin (0,27 persen) menjadi 10.825,17. Total penurunan indeks Dow Jones sepekan terakhir mencapai lebih dari 560 poin (5 persen). Indeks Standard & Poor's 500 tergelincir 2,35 poin (0,2 persen) menjadi 1.185,87. Adapun indeks Nasdaq justru naik 2,35 poin (0,11 persen) menjadi 2.155,68.

Indeks pada bursa utama dunia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei Jepang menguat 0,2 persen, FTSE Inggris jatuh 0,79 persen, DAX Jerman jatuh 0,26 persen, dan CAC-40 Prancis jatuh 0,61 persen.

Mata uang dolar Amerika juga turun terhadap mata uang lainnya. EFRI | GRACE | EKO | BERBAGAI SUMBER

Korban-korban Subprime Mortgage

Subprime mortgage (kredit perumahan berisiko tinggi) awalnya membantu warga Amerika memiliki rumah. Namun, tingkat suku bunga yang tinggi berbalik menghantam jutaan debitor dan menyeret banyak institusi keuangan--bahkan Amerika--ke lembah krisis. Berikut ini di antaranya.

14 September 2007
Bank sentral Inggris menyuntik likuiditas ke Bank Northern Rock yang digoyang rush.

28 November 2007
Abu Dhabi Investment Authority menyuntik US$ 7,5 miliar ke Citigroup.

10 Desember 2007
Government of Singapore Investment menginjeksi US$ 9,74 miliar Swiss UBS.

11 Maret 2008
Bank sentral Amerika mengguyur pasar finansial US$ 200 miliar.

17 Maret 2008
Bear Stearns merugi US$ 195 miliar.

8 September 2008
Freddie Mac dan Fannie Mae diambil alih pemerintah Amerika.

14 September 2008
Lehman Brothers bangkrut dengan utang US$ 613 miliar. Merryl Lynch diakuisisi Bank of America senilai US$ 50 miliar.

17 September 2008
Bank sentral Amerika menyuntik AIG US$ 85 miliar.

23 September 2008
Berkshire Hathaway membeli saham Goldman Sachs US$ 5 miliar.

VIVA BK | EFRI