![]() | ![]() |
Ambruknya Lehman Brothers menimbulkan imbas ke pasar dunia |
Indeks saham Dow Jones sempat kehilangan 100 angka pada sesi perdagangan sore kemarin di New York walaupun pada penutupan naik kembali secara signifikan.
Saham sektor perbankan paling terpukul dengan nilai saham HBOS merosot 35%.
Lehman Brothers, yang mungkin akan menjual aset utama kepada bank Inggris Barclays, menjadi korban terbaru krisis kredit dunia hari Senin.
Ambruknya Lehman masih terus menimbulkan imbas. Bank sentral di berbagai negara menyuntikkan dana ke pasar uang, termasuk 50 juta dollar dari bank sentral Amerika, 20 poundsterling dari bank sentral Inggris, dan 70 miliar euro dari Bank Sentral Eropa.
Lembaga asuransi Amerika, AIG mengalami penurunan nilai saham sebesar lebih dari 70% di tengah ketidakpastian yang berlanjut atas masa depannya.
Merosot
Indeks saham Dow Jones turun 0,6% ke posisi 10.855 poin, setelah hari Senin mengalami sesi terburuk sejak 11 September 2001.
![]() | ![]() |
Penurunan indeks terjadi hampir merata |
Indeks saham utama Inggris, FTSE 100 merosot 166 poin ke posisi 5.038 pada awal perdagangan sore, setelah sebelumnya sempat merosot di bawah kisaran 5.000 poin untuk kali pertama sejak Juni 2005.
Saham perbankan merasa pukulan, termasuk saham HBO yang sempat melemah 35%.
Bursa di Taipei dan Singapura juga mencatat penurunan tajam, dan pola yang sama berulang di Australia dan Selandia Baru, meski penurunan lebih kecil.
Meski demikian, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia sempat mencapai titik terendah sejak November 2006, namun akhirnya naik tipis hampir 1 persen pada penutupan.
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyanggah krisis akan terjadi karena Indonesia punya fondasi ekonomi kuat.
Bank-bank sentral di Asia kembali berusaha menenangkan pasar setelah dengan menempuh langkah-angkah darurat untuk menjaga pasar agar tetap likuid, setelah langkah serupa dilakukan hari Senin oleh bank sentral di Amerika Serikat dan Eropa.
Dana ekstra itu disuntikkan sementara suku bunga antar bank melambung, seperti yang terjadi pada awal krisis kredit. Ini dipandang sebagai pertanda kepercayaan yang menurun di antara sesama bank.