Obama Prioritaskan Perburuan Osama
Rabu, 12 November 2008 | 07:47 WIB
WASHINGTON, RABU - Presiden terpilih Barack Obama berencana mengadakan perubahan besar-besaran terhadap kebijakan AS dalam pertempuran di Afganistan. Obama berencana memperbaharui komitmen untuk memburu Osama bin Laden dengan menekankan bahwa penumpasan al-Qaida menjadi prioritas tertinggi AS.
Harian The Washington Post melaporkan Obama yang secara resmi menjabat sebagai presiden AS pada 20 Januari 2008 ingin menjajaki strategi yang lebih regional di Afganistan, termasuk kemungkinan mengadakan negosiasi dengan Iran. "Al-Qaida menjadi musuh kami. Dan bin Laden menjadi target utama kami," ujar penasehat senior Obama yang tak disebutkan identitasnya seperti dikutip oleh The Washington Post.
Beberapa penasehat nasional Obama yakin pemerintah Bush telah mengendurkan upaya perburuan pemimpin al-Qaida itu setelah gagal meringkusnya dalam operasi yang dilancarkan beberapa tahun terakhir. Laporan The Washington Post yang juga mengutip keterangan dari beberapa pejabat intelijen AS itu menyebutkan ancaman al-Qaida tetap tinggi walaupun upaya penangkapan bin Laden ditingkatkan.
Obama dilaporkan akan menambah ribuan personil pasukan dalam kampanye memburu Osama bin Laden di Afganistan. Namun, upaya itu diperkirakan akan didahului perundingan dengan Iran yang saling berbagi sebuah perbatasan dengan Afganistan.
---------------------------
Iran Harapkan Jawaban dari Obama
Selasa, 11 November 2008 | 23:49 WIB
TEHERAN, SELASA - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berupaya menarik dukungan bagi negaranya melalui pesan ucapan selamat bagi Presiden terpilih AS Barack Obama. Berbagai ulasan beberapa harian di Iran Selasa (11/11) menyebutkan ucapan selamat tersebut sebagai sebuah peluang penting.
Pesan Mahmoud Ahmadinejad yang dikirimkan Kamis (6/11) pekan lalu merupakan pertama kali yang dilakukan oleh seorang pemimpin Iran dalam pemilihan presiden AS sejak kedua negara memutuskan hubungan pada Revolusi Islam tahun 1979 dan krisis penyanderaan di kedutaan besar AS di Teheran.
Belakangan, AS dan Iran terlibat ketegangan sehubungan program nuklir Iran. Ketegangan juga terjadi setelah Washington menuduh Iran mendukung milisi di Irak.
Harian Khorshid menyebutkan pesan ucapan selamat Ahmadinejad untuk Obama telah meruntuhkan pandangan keliru AS selama ini bahwa presiden Iran itu tak terbuka bagi dunia luar. Harian independen Etemaad menyebut pesan itu dapat "mengembuskan peluang penting bagi kedua negara."
Harian independen Etemad-e Melli melaporkan penasehat pers Ahmadinejad, Ali Akbar Javanfekr, mengharapkan Obama memberikan "jawaban yang pantas bagi ucapan selamat itu secepat mungkin." Obama memastikan Jumat (7/11) telah menerima surat ucapan Ahmadinejad itu dan akan meninjau serta "meresponnya secara pantas."
Dalam konferensi pers pertamanya sejak pemilihan presiden AS pekan lalu, Obama menolak Jumat lalu mengatakan proposal yang akan diajukannya terhadap Iran. Namun, Obama menyebutkan dugaan upaya Iran mengembangkan senjata nuklir merupakan hal yang tak dapat diterima.
"Kita harus menghimpun upaya internasional untuk membenamkan rencana itu," kata Obama. Sementara pemerintah Iran menyatakan program nuklirnya itu hanya ditujukan untuk kepentingan produksi energi.