Tempo interaktif,Timika:PT Freeport Indonesia pada Kamis (11/9) dini hari dikejutkan oleh suara rentetan yang berasal dari senjata laras panjang, beberapa kilo sebelah barat Pos Keamanan gerbang Kota Kuala Kencana.
Kepala Kepolisian Sektor Kuala Kencana, Ajun Komisaris Polisi, M Idrus, Kamis (11/9) pagi, mengakui pada pukul 03.00 WIT dua orang Satpam Freeport melaporkan soal rentetan tembakan pada Kamis dinihari itu. "Tetapi jelasnya nanti sama Kapolres saja. Saya tidak berani memberi keterangan," kata Idrus.
Terpisah, Kepala Kepolisian Resor Mimika, Ajun Komisaris Besar Polisi Godhelp Cornelis Mansnembra, Kamis (11/9) pagi membenarkan rentetan tembakan di dekat areal PT Freeport Indonesia.
Tetapi, kata Mansnembra, hingga kini belum diketahui pelaku penembakan itu. "Kami, Satgas Amole (Pasukan Brimob pengamanan PT Freeport Indonesia), dan Koramil langsung cek ke lokasi tetapi tidak ditemukan apa-apa," kata Mansnembra.
Mansnembra mengakui belum tahu motif penembakan ini. Hingga Kamis pagi polisi masih terus melakukan penyelidikan. Belum diketahui pasti apakah penembakan ini terkait dengan kunjungan Dubes Amerika Serikat ke Timika.
Sebelumnya, pada Rabu (10/9), situasi Kota Timika sedikit tegang karena maraknya isu pengibaran Bendera Papua, Bintang Kejora, di lima titik.
Sejumlah tempat yang diisukan akan dipakai untuk mengibarkan Bendera Papua adalah Kantor DPRD Mimika, PLN Ranting Timika, Kwamki Baru, Lapangan Timika Indah, dan halaman Katedral Tiga Raja.
Sejak pukul 22.00 WIT, puluhan polisi disiagakan di Lapangan Timika Indah. Puluhan polisi lainnya patroli keliling kota, di lokasi-lokasi yang dianggap rawan.
Hingga pukul 02.30 WIT, situasi Kota Timika masih aman. Tidak ada pengumpulan massa. Sejumlah warga terlihat sedang mempersiapkan makan sahur.
Mansnembra mengatakan bahwa pihaknya mendapat informasi soal rencana pengibaran Bendera Papua di Timika terkait kunjungan Dubes AS ke Timika. "Kami terus memperketat penjagaan sampai Dubes AS meninggalkan Timika.
Tjahjono EP
